Materi Pendidikan Remaja Sebaya

BAB III
BAB III
PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA

3.1 latar belakang
Generasi muda kelak akan menjadi penerus kehidupan untuk mewujudkan kedamaian dan ketenteraman umat manusia di muka bumi ini. Palang Merah Indonesia (PMI), melalui berbagai pelatihan khususnya bagi para remaja, merupakan salah satu lembaga yang membantu menyiapkan para remaja agar mampu mewarisi kehidupan tersebut.
Palang Merah indonesia sebagai bagian dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional berkomitmen untuk aktif berpartisipasi dalam program penanggulangan HIV dan AIDS. Komitmen ini telah diejawantahkan dalam rencana strategis PMI 2004-2009. Hingga kini hampir 50% PMI Daerah telah memiliki program dibidang HIV dan AIDS. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) adalah salah satu bentuk program yang paling banyak dilaksanakan di  daerah.

3.2 Pengembangan Potensi Diri
1. Tumbuh Kembang Remaja
Setiap makhluk tumbuh (semakin besar) dan berkembang (semakin matang), menuju kedewasaan, sejak lahir sampai mati. Selama mengalami tumbuh kembang dari anak-anak menjadi remaja, seseorang mengalami beberapa perubahan penting.
Perubahan bentuk (anatomi tubuh):
Pembesaran alat kelamin
Pertumbuhan rambut di beberapa tempat
Peningkatan kelenjar minyak dan mudah berjerawat
Suara berubah menjadi besar pada anak laki-laki. Pada anak perempuan, suara berubah menjadi lebih lembut
Pembesaran otot pada remaja laki-laki dan pembesaran pinggul serta dada bagi perempuan
Perubahan faali (fungsi tubuh):
Alat kelamin peka dan mudah terangsang. Jika terangsang alat kelamin membesar/membengkak dan keluar lendir
Keluar sperma waktu tidur (mimpi basah) pada anak lakilaki.
Bagi perempuan, mereka mengalami menstruasi pertama (yang menandakan alat reproduksi mereka sudah mulai berfungsi)
Perubahan kejiwaan:
Keingintahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, termasuk pada masalah-masalah reproduksi
Perhatian terhadap masalah seks meningkat

2. Cita Cita
Manusia hidup karena tujuan yang jelas. Untuk itu, setiap orang harus menetapkan tujuan hidup secara pasti. Salah satu yang pasti bagi remaja ialah CITA-CITA. Terutama mengenai cita-cita tentang pekerjaan di masa depan seiring tibanya tahap dewasa dalam kehidupan seseorang. Cita-cita bisa apa saja. Bisa berubah, bisa berganti. Semakin terperinci cita-cita seseorang, makin jelas dan mudah untuk mewujudkannya. Semakin matang usia seseorang, makin mendekati kedewasaan, hendaknya cita-cita yang ingin digapai semakin mantap.

3. Pengambilan Keputusan
Hidup manusia terdiri atas pilihan-pilihan. Kita harus memilih di antara pilihan tersebut. Inilah yang dinamakan KEPUTUSAN. Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogianya menggunakan pendekatan 3T: Tinjauan, Telaah, Tindakan.



     




Tinjauan : Mempelajari masalah atau persoalan ataupun kebutuhan mendesak dengan sebaik-baiknya dan kemudian menyusun daftar pilihan- pilihan yang tersedia.
Telaah : Menimbang-nimbang untung rugi tiap-tiap pilihan. Perlu dicatat, hampir tidak ada pilihan yang bebas risiko. Meski begitu, bisa dipilih mana yang paling berdaya guna (mudah dilakukan) ataupun paling berhasil guna (yang memiliki hasil paling nyata) atau risikonya paling kecil.
Tindakan: Menentukan keputusan yang akan dipilih dan siap menerima risiko Sebaiknya, tindakan ini diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam.

3-T ini adalah proses berkesinambungan. Artinya, setelah selesai  suatu tindakan diputuskan dan kemudian dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melakukan Tinjauan, Telaah, dan Tindakan berikutnya. Demikian seterusnya sampai permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan secara tuntas.

3.2 Norma Sosial Dan Perilaku Berisiko
1. Norma Sosial
Norma sosial ialah serangkaian peraturan yang disepakati bersama untuk dipelihara, dijaga, dan ditaati oleh semua anggota suatu masyarakat.
Norma bisa bersumber dari:
agama
undang-undang atau peraturan negara
adat dan kebiasaan serta kesepakatan masyarakat

Jika norma yang dilanggar juga merupakan norma tertulis yang dituangkan dalam bentuk undang-undang, pelanggarnya akan diancam hukuman oleh negara. Apabila norma yang Dilanggar juga merupakan kaidah agama, para pelaku akan terkena sanksi sesuai dengan agama masing-masing, baik sanksi di dunia maupun di akhirat kelak. Dan sanksi pemberian hukuman dari masyarakat. Sanksi tersebut umumnya berupa hukuman sosial, termasuk pengucilan.
2. Perilaku Sosial
Perilaku ialah keseluruhan tindakan manusia yang didasari atas pengetahuan (atau ketidaktahuan), sikap, dan tindakan.
Perilaku yang dikategorikan BERISIKO, apabila perilaku itu bisa berpeluang mendatangkan kerugian. Kalau tidak menimbulkan kerugian saat ini, paling tidak perilaku itu bisa mendatangkan musibah pada masa mendatang. Ini dapat menimbulkan kerugian terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Kerugian ini bisa berupa material, fisik, harga diri, rasa malu, kehilangan kesempatan, kehilangan masa depan, dan seterusnya.
Contohnya : Beberapa perilaku seksual memiliki peluang yang sangat tinggi dan bisa menimbulkan berbagai kerugian kedua belah pihak yang melakukannya. Perilaku tidak aman itu antara lain seks sebelum nikah, gonta-ganti pasangan, sanggama dubur atau mulut, dan berbagai hubungan seksual tidak normal lainnya.

3.3 SEKS DAN Gender
1. Seks
Seks atau jenis kelamin merupakan karakteristik biologis-anatomis (khususnya sistem reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan seorang laki-laki atau perempuan.
Laki-laki : memiliki penis, testis, dan memproduksi sperma.
Perempuan : punya vagina, rahim, melahirkan, dan menyusui.
Alat-alat tersebut berlaku untuk jangka waktu selamanya, di mana saja, dan secara fungsi tidak dapat dipertukarkan.

2. Gender
Secara mendasar, konsep gender berbeda dengan seks. Gender merupakan sifat yang melekat pada kaum laki-laki atau perempuan yang dikonstruksikan secara sosial ataupun kultural. Ada pula yang mengartikannya sebagai pembagian peran dan tanggung jawab baik laki-laki maupun perempuaan yang ditetapkan masyarakat ataupun budaya.


Karakteristik yang berlawanan antara laki-laki dan perempuan:
Laki-laki Perempuan
Maskulin Feminin
Rasional Emosional
Tegas Fleksibel
Agresif Pasif
Objekti f Subjektif
Kasar Lembut
Peran gender adalah peran yang muncul berdasarkan norma yang ada dalam diri dan masyarakat serta tidak berhubungan dengan jenis kelamin sehingga dapat dipertukarkan.

3. Perbedaan Seks Dan Gender
Perbedaan yang mendasar antara seks dan gender:
Seks Gender
1. Tidak bisa berubah 1. Bisa berubah
2. Tidak bisa dipertukarkan 2. Bisa dipertukarkan
3. Berlaku sepanjang masa 3. Bergantung masa
4. Berlaku di mana saja 4. Bergantung budaya masing-masing
5. Berlaku bagi siapa saja 5. Berbeda antara satu golongan
6. Ditentukan oleh Tuhan atau kodrati 6. Dibentuk dan dibuat oleh masyarakat

3.4 Kesehatan Reproduksi
1. Alat Dan Fungsi Reproduksi
Reproduksi merupakan kemampuan seseorang dalam memiliki keturunan sebagai bagian dari upaya pelestarian kehidupan manusia sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Untuk tujuan mulia itulah manusia diberi alat-alat reproduksi.




Alat Dan Fungsi Reproduksi Pada Pria








Gambar-1: Penampang melintang alat reproduksi pria

skrotum (kantong buah pelir). Sementara itu, alat reproduksi bagian dalam terdiri atas (3) sepasang buah pelir (testis), (4) saluran reproduksi (vas deferens), (5) kelenjar kelamin, dan (6) saluran kemih penis (uretra penis). Uretra penis merupakan saluran kemih sekaligus saluran ejakulasi berupa muara terusan dari saluran reproduksi (vas deferens), (7) kandung kemih (vesika urinaria), dan kandung mani (vesika seminalis).
Pertemuan muara saluran tersebut tepat pada sekitar daerah kelenjar postrat. Buah pelir (biji kemaluan) ini berfungsi menghasilkan sel kelamin pria (sperma) dan hormon testosteron. Kelenjar kelamin menghasilkan getah kelamin. Sperma dan getah
kelamin itulah yang dinamakan air mani, yang disimpan dalam kantong mani dan dipancarkan keluar melalui uretra penis (saluran kemih di penis).

Alat Dan Fungsi Reproduksi Pada Wanita







Gambar-2 : Penampang melintang alat reproduksi wanita
Alat dan fungsi reproduksi wanita juga terdiri atas bagian dalam dan luar.
Alat reproduksi  bagian luar terdiri atas (1) celah luar (vulva), (2) sepasang bibir besar (labium mayora), dan (3) bibir kecil (labium minora) yang terdapat di sebelah kanan kiri vulva. Di sebelah dalam vulva terdapat (4) kelentit (clitoris), semacam penis pada pria yang tumbuh mengecil tapi sangat peka karena penuh urat saraf. Di vulva ini bermuara dua saluran, yaitu (5) saluran kemih dan (6) liang sanggama (vagina). Di dalam vagina (tepatnya di mulut vagina) terdapat (7) selaput dara (hymen).
Sementara itu, alat reproduksi bagian dalam terdiri atas (8) sepasang indung telur (ovarium), (9) sepasang saluran reproduksi (tuba fallopi), dan (10) rahim (uterus). Di dalam ovarium terdapat gelembung folikel penghasil sel telur (ovum). Setiap bulan, salah satu (kadang lebih) ovum akan masak dan diovulasikan ke luar menuju tuba fallopi. Buah dada juga disebut alat reproduksi karena disiapkan untuk menyusui bayi yang dilahirkan. Keseluruhan alat reproduksi, termasuk buah dada, dan daerah-daerah sekitarnya sangat sensitif serta mudah terangsang. Ada yang menyebut bagian-bagian ini sebagai daerah

Proses Kehamilan Pada Wanita
Remaja putri yang telah menstruasi berarti sudah mampu bereproduksi. Pada saat sanggama, laki-laki memasukkan sperma kesaluran reproduksi wanita melalui rahim terus ke tuba fallopi. Jika dalam tuba fallopi ada ovum, sebuah spermatozoa akan bergabung dengan ovum tersebut dan terjadilah pembuahan membentuk zigot satu sel. Zigot akan berjalan ke arah rahim sambil membelah terus-menerus. Setiba di rahim kurang lebih satu minggu, ovum akan membenamkan diri ke bawah permukaan rahim bagian atas.
Selanjutnya, pembelahan diri dan pertumbuhan ovum berkelanjutan dengan terbentuknya embrio (bakal fetus/janin) yang akhirnya tumbuh menjadi fetus (janin) lengkap. Janin ini dihubungkan dengan saluran plasenta di rahim dinding atas. Janin itu akan terus tumbuh dan berkembang. Menginjak usia kandungan sekitar 9 bulan 10 hari akan lahir.



2. Pacaran Dan Sanggama
a. Pacaran
Pacaran adalah persahabatan pria dengan wanita yang didasari rasa cinta yang berkelanjutan sampai ingin menjalin hubungan suami istri.
Dari sudut kehidupan remaja, pacaran yang aman dan sehat adalah pacaran yang tidak menimbulkan kerugian saat ini dan masa depan remaja, termasuk hamil di luar nikah dan tertular penyakit. Untuk itu, pacaran paling buruk pun masih bisa ditoleransi asalkan tidak melakukan sanggama.

b. Sanggama
Sanggama adalah hubungan seksual atau kadang hanya disebut seks. Ada juga yang menyebut penetrasi atau penembusan.
Sanggama merupakan kegiatan terpuji yang hanya boleh dilakukan sepasang suami istri yang sah yang saling mencintai untuk melanjutkan keturunan. Tujuannya jelas, yakni melestarikan manusia di bumi ini. Maka dari itu, Allah memberikan kenikmatan bagi mereka yang melakukan sanggama untuk tujuan ters Senggama dilakukan dengan memasukkan penis ke dalam vagina wanita.
Proses penetrasi (penembusan) ini menjadi mudah dan dinikmati kedua pihak apabila sebelumnya para pelaku saling merangsang daerah erotis (alat reproduksi dan sekitarnya, buah dada wanita dan bagian badan lain). Tindakan ini akan membuat penis menjadi sangat tegang dan mengeluarkan cairan, sedangkan vagina menjadi membuka dan basah. Seperti dijelaskan sebelumnya, sanggama menjadi jauh lebih nikmat bila didasari atas rasa cinta di antara keduanya.
Perlu untuk diketahui, selain sanggama normal, yakni masuknya penis ke dalam vagina, ada pula sanggama tidak normal. Ini termasuk sanggama oral (penis dimasukkan ke dalam mulut) dan sanggama anal (penis dimasukkan ke dalam dubur). Kedua cara sanggama ini selain menyalahi fitrah manusia juga sangat berbahaya karena lebih mudah menularkan berbagai penyakit, khususnya penyakit menular seksual (PMS).



3. Kehamilan Dini Dan Aborsi
a. Kehamilan Dini
Kehamilan dini adalah kehamilan yang terjadi terlalu dini pada remaja. Dalam keadaan ini, mereka belum siap secara fisik, mental, dan sosial untuk mengandung serta melahirkan bayi.
Kehamilan dini secara sosial terjadi akibat perzinaan pada remaja yang belum menikah Kehamilan dini di kalangan remaja mengandung beberapa risiko negatif. Secara fisik, si ibu masih dalam taraf pertumbuhan. Perkembangan alat dan fungsi reproduksinya masih belum sempurna. Organ-organnya masih sangat muda dan belum siap benar untuk hamil, melahirkan, merawat, dan menyusui bayi. Kehamilan pada usia ini dapat menyebabkan cacat atau ketidaksempurnaan pada janin yang dikandungnya. Atau, bisa jadi bayi kurang gizi dan mudah sakit.
Kondisi kesehatan ibu muda ini juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang akan mengganggu tumbuh kembangnya sendiri. Secara psikologis, kehamilan dini menimbulkan rasa malu bagi mereka yang mengalaminya, termasuk keluarga.

b. Aborsi
Para remaja akan melakukan aborsi jika mereka takut akan terkena tekanan mental baik dari keluarga maupun lingkungan. Banyak juga yang melakukannya karena menganggap kehamilan tersebut bisa menghambat cita-cita mereka. Pada umumnya, aborsi dilakukan secara gelap (ilegal) dengan bantuan dukun, bidan, ataupun dokter. Ini karena aborsi dilarang oleh undang-undang.

4, Keluarga Berencana (KB)
KB adalah ikhtiar manusia untuk mengatur keluarga agar bahagia dan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat kelak sesuai dengan tugas dan kewajiban manusia menurut agama masing-masing. Semua usaha menuju tercapainya keluarga bahagia sejahtera sesungguhnya masuk dalam program KB. KB bermakna, semakin dini KB, itu akan makin baik. Dengan kata lain, semakin awal KB dilaksanakan, manfaat yang dirasakan semakin nyata
Teknik KB dikelompokkan sebagai berikut :
Pencegahan bersatunya sperma dengan telur
- Berpuasa (abstinence)
- Penggunaan kondom (Tunjukkan!)
- Pengeluaran sperma di luar vagina
Pencegahan pembuahan saat sperma dan telur bersatu
- Penggunaan alat KB dalam rahim (AKDR atau IUD: Tunjukkan!
Pencegahan pematangan telur pada wanita
- KB hormonal: pil KB (Tunjukkan!)
- Suntik KB
- Susuk KB.
Penutupan saluran pengeluaran sperma/telur (sterilisasi)
- Pada pria: dengan vasektomi; dilakukan dengan cara menutup saluran     reproduksi (vas deferens)
- Pada wanita: dengan tubektomi; dengan menutup saluran reproduks (tuba    falopii).

3.5 Infeksi Menular Seksual (IMS)
1. jenis Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)
Jenis-Jenis Infeksi Menular Seksual (IMS) Yang Umum Terjadi Di Indonesia,antara lain sebagai berikut ;
a. go (gonoroe) atau kencing nanah
Penyakit ini disebabkan oleh kuman gonokokus. Masa tunasnya sekitar 1-5 hari.
Tanda/Gejala:
- Mulai rasa gatal pada penis
- Keluar nanah dan akhirnya penis menjadi luka
- Pada wanita sering tanpa gejala. Jika sudah gawat, akan terjadi radang kelenjar di labia mayor.
- Apablia tertular pada bayi, penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan.
Pengobatan : Dengan menggunakan penisilin dan antibiotik lainnya, penyakit ini bisa sembuh total.



b. sifilis (raja singa)
Penyebabnya adalah Treponema pallidum. Penyakit ini masa tunasnya sekitar 2-4 minggu. Tanda/Gejala:
- Tahap 1: luka di kemaluan tapi hilang dalam beberapa hari
- Tahap 2: demam dan sakit kelenjar
- Tahap 3: (beberapa tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang, serta kerusakan saraf dan otot (jalannya seperti ayam jantan)
Pengobatan: Jika pengobatan dilakukan sedini mungkin menggunakan penisilin dan antibiotik lainnya, penderita dapat sembuh total. Namun apabila terlambat, penyakit ini tidak bisa diobati.

c. ulkus molle
Penyakit ini disebabkan kuman hemofilus. Gejalanya biasanya terjadi banyak benjolan merah dan sakit di sekitar kemaluan.

d. limfogranuloma venereum
Penyebabnya adalah virus. Gejalanya berupa benjolan kecil di sekitar kemaluan, mudah pecah, dan mudah menyebar ke mana-mana.

e. herpes genitalis
Penyakit ini disebabkan virus Herpes, berupa gelembung berair di sekitar kemaluan. Virus ini mudah ditulari penyakit lain yang bisa membahayakan.

f. kondiloma akuminata
Penyebabnya adalah virus. Penyakit ini menimbulkan banyak kutil di sekitar kemaluan.

g. kandidiasis genetalis
Penyebabnya adalah jamur Candida albicans pada alat kelamin.



h. trikomoniasis
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menyerang saluran kemih.

2. Cara Mencegah Diri Dari Infeksi Menular Seksual (IMS)
Bagi sebagian besar remaja yang belum menikah, hanya ada satu cara: MENGHINDARI SANGGAMA. Dimulai dengan menjauhkan diri dari suasana dan tindakan yang menjurus ke arah terjadinya hubungan seksual yang tidak sah. Meski tidak terjadi sanggama secara penuh, asal cairan kelamin yang tertular IMS dari salah satu pihak berpindah ke pihak lain, penularan IMS bisa terjadi. Maka dari itu, janganlah sekali-kali melakukan zina. Jika sudah menikah, berlakulah SETIA. Lakukanlah seks hanya dengan pasangan yang sah.


3.6 HIV Dan AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus (jasad sub-renik) yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).










Gambar Virus HIV
Sasaran penyerangan HIV adalah sistem kekebalan tubuh, terutama sel-sel limfosit T4. atau disebut juga CD4-T. Selama terinfeksi, limfosit menjadi media pengembangbiakan virus. Jika sel-sel limfosit T4 mati, virus akan dengan bebas menyerang selsel limfosit T4 lainnya yang masih sehat.
Akibatnya, daya tahan tubuh akan semakin menurun. Akhirnya, sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh. Ini akan membuat kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut infeksi oportunistis/infeksi mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh penderita. Bahkan, kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba bisa menjadi ganas. Kuman itu bisa berupa virus lain, bakteri, mikroba, jamur, ataupun mikroorganisme patogen lainnya. Jika sudah begitu, penderita bisa saja meninggal karena TBC, diare, kanker kulit, infeksi jamur, dll.

1. Penularan HIV dan AIDS
a. Penularan lewat sanggama
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi adalah melalui hubungan seksual. Di sini HIV dipindahkan melalui cairan sperma atau cairan vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah sebabnya pelaku sanggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung lebih mudah menimbulkan luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.

b. Penularan lewat transfusi darah
Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV, virus itu akan menyebar ke orang lain melalui darah. Ini akan membuat orang tersebut terinfeksi HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini terjadi hampir 100%.

c. Penularan lewat jarum suntik
Model penularan lain secara teoretis dapat terjadi melalui akupunktur (penggunaan tusuk jarum), tato, dan tindik. Penularan ini juga terjadi pada penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril yang sering dipakai para pengguna narkoba dan juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
d. Penularan lewat kehamilan
melalui plasenta. Risiko penularan ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20%-40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau sang ibu sudah mencapai stadium kesakitan AIDS (full
2. Bagaimana HIV Tidak Ditularkan
Dari penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui apa saja yang membuat HIV bisa tertular. Berikut ini adalah beberapa kegiatan bersama penderita tapi tidak berpotensi tertular virus tersebut.
1. Berjabat tangan dengan para penderita AIDS
2. Memberikan P3K dengan prosedur yang benar
3. Bermain bersama dengan pengidap HIV
4. Berciuman tanpa kontak cairan mulut atau darah dari luka
5. Tidur bersama penderita AIDS
6. Digigit nyamuk atau serangga
7. Bertukar pakaian atau barang lain milik pengidap HIV
8. Berak atau kencing di WC umum
9. Berenang bersama dengan para penderita AIDS
10. Anak yang digendong oleh pengidap AIDS
11. Naik bus yang penuh sesak dengan para penderita AIDS
12. Percikan ludah, batuk, atau bersin dari penderita AIDS
13. Merawat pengidap AIDS sesuai dengan prosedur
14. Makan dan minum bersama dengan pengidap AIDS

3. Kebijakan PMI bidang HIV/AIDS
Pada saat Musyawarah Nasional XVIII PMI yang dilaksanakan Akhir tahun 2004 telah menyusun Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009, yang merupakan pengejawantahan kebijakan konseptual atas kesamaan persepsi, gerak dan langkah PMI untuk perubahan dan kemajuan positif dimasa mendatang. Dengan hasil antara lain, Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial  dengan ruang lingkup kebijakan Bidang Penanganan HIV/ AIDS.
1. Melakukan advokasi program PMI di bidang HIV/AIDS dan Napza untuk internal PMI dan juga untuk eksternal PMI
2. Mendukung kampanye nasional dan internasional terhadap anti stigma dan diskriminasi
3. Mempromosikan tiga (3) pilar pendekatan (pencegahan, anti stigma dan diskriminasi, perawatan dan dukungan) dalam program HIV/ AIDS PMI

3.7 Masalah Kesehatan Lain
1. HEPATITIS-B
Hepatitis-B merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus yang memiliki karakter mirip dengan HIV penyebab AIDS. Penyakit ini juga sebagai peradangan hati yang berbahaya dan dapat berkembang menjadi penyakit kronis serta menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker hati dan sirosis (matinya sel-sel hati).
Awalnya, penyakit ini menunjukkan gejala ringan serupa flu: tubuh lemas, cepat lelah, demam, sampai pada gejala berat seperti muntah-muntah, demam sangat tinggi, dan kemudian warna kulit menjadi kekuning-kuningan.

Proses Penularan HEPATITIS-B
Penularan virus hepatitis-B terjadi sama persis dengan penularan HIV, yakni berupa penularan langsung melalui darah atau produk-produk darah yang meliputi:
a) Sanggama
b) Transfusi darah dan penggunaan alat kedokteran yang kurang bersih
c) Dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya Yang patut diwaspadai adalah kegemaran penggunaan jarum suntik di kalangan masyarakat Indonesia.

2. TUBERKULOSIS (TBC)
TBC merupakan penyakit menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan lewat dahak yang menyebar ke udara. TBC dapat menyerang setiap orang. Namun, penyakit ini paling sering menghinggapi orang yang berusia 15-35 tahun–khususnya yang bertubuh lemah, kurang gizi, atau tinggal dengan penderita TBC.
TBC paling banyak menyerang paru-paru (saluran pernapasan). Namun, TBC juga bisa menjangkiti alat tubuh yang lain. Pada anak, TBC dapat menyebabkan peradangan selaput otak dan gangguan kulit.

Tanda Dan Gelaja Seseorang Pengidap TBC
Seseorang pengidap TBC menunjukkan tanda dan gejala sebagai
berikut.
1. Batuk lebih dari empat minggu, meski sudah minum obat biasa
2. Batuk menahun dan berlendir (pada stadium lanjut berdarah)
3. Panas ringan pada sore hari dan malamnya berkeringat
4. Terasa nyeri pada dada dan punggung atas
5. Menjadi kurus
6. Kulit pucat
7. Suara menjadi parau/serak
8. Dalam stadium lanjut, berbagai infeksi dapat disebabkan oleh kuman TBC–termasuk infeksi  kulit, selaput paru, otak.

3.8 NAPZA
Kepanjangan NARKOBA adalah NARKOTIK, ALKOHOL, dan OBAT TERLARANG. Sementara itu, NAPZA adalah NARKOTIK, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA. Jika bahan/zat ini masuk ke dalam tubuh manusia, otak (susunan saraf ) akan terganggu dan menimbulkan ketergantungan.

Jenis-jenis narkoba
1. Alkohol
Cara penggunaan, efek, dan hal lain :
Jumlah sedikit yang diminum membuat rileks
Jumlah banyak membuat mabuk, berlangsung beberapa jam
Mempersulit konsentrasi dan memperlambat reaksi tubuh
\Jumlah besar dapat menimbulkan kematian
Kerusakan pada jantung, hati, lambung, dan otak
Dapat menyebabkan adiksi/ketagihan dan sulit berhenti menggunakan
Dilarang menjual minuman keras tanpa izin; hanya orang dewasa (lebih dari 18 tahun yang boleh membeli dan minum di kedai minuman)
Kebanyakan orang tidak melihat alkohol sebagai obat

2. Obat Penenang: Nitrazepam, Diazepam, Luminal
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan sebagai pil
Efek berlangsung beberapa jam
Menjadikan rileks
Jumlah banyak dapat mematikan, terutama jika diminum bersama alkohol
Dapat membuat lebih cemas
Sulit lepas jika diminum untuk jangka waktu lama
Setiap orang boleh menggunakannya, tapi harus dengan resep dokter

3. Opiat : Codein, Morfin, Heroin/Putau
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Pemakaian dengan ditelan, diisap, disuntikan
Jumlah kecil membuat rileks, jumlah banyak membuat tidur
Menghentikan nyeri
Berlangsung beberapa jam, membuat konsentrasi dan reaksi tubuh sulit
Dapat mematikan terutama jika disuntikan atau diminum bersama alkohol
Kerusakan pada pembuluh darah balik dan kulit jika disuntikan
Mudah kecanduan dan sulit melepaskannya
Dilarang memiliki dan mengonsumsi kecuali dengan resep dokter
Codein dan morfin digunakan secara legal untuk medis
Heroin atau putau tidak digunakan untuk tindakan medis secara legal
Orang akan berpikir tentang heroin/putau jika mereka berbicara mengenai orang yang menyalahgunakan dan kecanduan obat

4. Ganja
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap sendiri/dengan rokok
Membuat warna dan suaran lebih semarak dan keras
Berlangsung setengah hingga beberapa jam
Membuat konsentrasi dan reaksi tubuh terganggu
Kemungkinan terjadi kerusakan paru-paru
Dilarang memiliki dan menjual ganja


5. Lisergic Asid Diethylamide (LSD)
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan sebagai pil, kadang-kadang sebagai cairan
Efek sangat tergantung pada situasi dan suasana hati
Berlangsung 6-12 jam
Membuat konsentrasi dan reaksi tubuh sulit
Bisa membuat “kacau” yang berlangsung beberapa hari
Dilarang menjual dan memilikinya

6. Rokok
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap, yang biasa merokok merasa rileks dan gembira
Dapat menunda rasa lapar
Berlangsung 10-30 menit
Mempengaruhi banyak bagian tubuh
Mempercepat denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah
Bisa merusak paru-paru dan bagian tubuh lain
Menyebabkan kanker
Tubuh tergantung pada nikotin
Tidak ada larangan hukum merokok bagi semua umur

7. Amfetamin
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan (pil), dihirup (bubuk), dan kadang disuntikkan
Membuat orang lebih terjaga dan bersemangat
Berlangsung beberapa jam
Membantu konsentrasi untuk sementara
Sesudahnya merasa letih
Jumlah banyak dapat mematikan karena gagal jantung
Dilarang memiliki dan menggunakannya

8. Met-Amfetamin (Shabu-Shabu)
Cara penggunaan, efek , dan hal lain:
Dipanaskan di atas kertas aluminium/dalam botol/bong
Uapnya diisap
Efeknya sama dengan amfetamin

9. Kokain
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Dihirup sebagai bubuk
Dapat juga dicampur amfetamin untuk meracik ekstasi
Menyebabkan si pemakai sangat gembira, lepas kendali termasuk dorongan seksual
Sering dipakai untuk pesta seks

10. GLUE: Lem Aibon, Pembersih Kuku Aceton, Bensin
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Uapnya dihirup melalaui hidung dan mulut
Berlangsung cepat
Cepat memabukkan
Beberapa bahan/aerosol dapat mematikan
Banyak disalahgunakan anak jalanan










3.9 Pendidikan Remaja Sebaya (Prs)
a. Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat terkecil di mana seorang remaja hidup. Dibandingkan dengan masyarakat lain, khususnya masyarakat sekolah dan kelompok bermain, dalam keadaan normal remaja tinggal paling lama dalam keluarga. Maka dari itu, keberhasilan remaja dalam belajar dan mempersiapkan masa depan sangat bergantung pada keterdekatan remaja tersebut dengan keluarga.
Rasa cinta kepada keluarga (bagaimanapun keadaan keluarga kita masing-masing) menjadi perekat bagi tumbuhnya rasa tanggung jawab, kematangan, dan kedewasaan seseorang. Rasa cinta di antara anggota keluarga ditunjukkan dengan adanya rasa saling percaya, saling menghargai, saling bersikap jujur, dan saling terbuka di antara anggota keluarga. Rasa cinta juga dicerminkan pada cara-cara berkomunikasi antar-anggota keluarga.

b. Teman Sebaya
Teman sebaya adalah teman yang amat akrab dengan kita karena jenis kelamin yang sama, usia berdekatan, rumah bersebelahan, bersekolah di tempat yang sama, seminat, dan seterusnya. Dengan demikian, di antara teman sebaya hamper tidak ada rahasia lagi. Teman sebaya menjadi teman senasib sepenanggungan. Karena keterdekatannya, teman sebaya bisa saling mempengaruhi sesuatu menuju kebaikan. Sebaliknya, kesetiakawanan di antara teman sebaya bisa pula saling menjerumuskan ke dalam hal-hal yang berisiko merugikan.
Tantangan bagi setiap remaja:
1) Mencari dan mendapatkan teman sebaya yang bisa saling mengajak pada kebaikan dan bukannya mengajak pada halhal yang kurang baik
2) Menjadi contoh bagi teman sebaya lain, baik dalam sikap maupun kepribadian
3) Menempatkan diri sebagai teman sebaya teman-teman di lingkungan sekolah atau lingkungan bermain, yang dipercaya akan dapat membantu memecahkan segala macam persoalan tanpa diminta. Juga, dalam keluarga masingmasing.



Karena PRS dikemas dalam bentuk komunikasi tidak resmi antarteman sebaya, tidak ada cara baku untuk melaksanakannya.Tempatnya bisa di mana saja. Waktunya bisa kapan saja. Bisa satu kali, bisa berkali-kali pertemuan. Suasananya bisa apa saja. Yang paling penting adalah menciptakan suasana saling percaya. Usahakan agar kerahasiaan teman tetap saling dijaga. Seyogianya PRS dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut.
Tahap Penerimaan
Pada tahap ini yang penting adalah mendengarkan keluhan atau masalah yang dialami teman. Tunjukkan rasa tertarik Anda. Bantu ia mengungkapkan keseluruhan masalah yang dideritanya. Jangan beri nasihat apa pun pada tahap ini. Dengan menceritakan permasalahan kepada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah menyelesaikan 50% dari permasalahan yang mengganjalnya. Beberapa teman yang berperilaku berisiko kadang tidak mengerti sama sekali risikonya.
 Menghadapi teman yang demikian, diperlukan pertanyaan-pertanyaan pancingan agar sedikit demi sedikit ia memahami risiko yang sedang ia hadapi. Ingat, jangan beri nasihat dalam tahap ini.

Tahap Pemasukan Ide
Di tahap ini, pelan-pelan masukkan ide Anda ke dalam benak dan hati teman Anda. Usahakan untuk tidak tergesa- gesa dan jangan \memasukkan banyak ide secara sekaligus. Sebaiknya, berikan sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan. Juga, diharapkan agar pemasukan ide jangan dikemas dalam suasana “menggurui atau “mendikte”. Kalau bisa, usahakan agar dibuat suasana sedemikian rupa sehingga seakan-akan ide itu bukan datang dari Anda, melainkan dari teman Anda sendiri. Dengan kata lain, pada tahap ini Anda membimbing teman Anda untuk siap menolong diri sendiri.

Tahap Pemeliharaan
Ide yang sudah dimasukkan harus dipelihara. Ini karena pembentukan atau perubahan perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, dibutuhkan upaya
terus-menerus dan berulang-ulang guna mengajak teman menuju ke arah dan cita-cita yang telah disepakati bersama.
Usahakan agar tahap pemeliharaan ini ”disamarkan” dalam bentuk silaturahmi biasa. Dengan demikian, tidak kelihatan bahwa Anda memaksakan keinginan Anda untuk diikuti teman Anda. Yang penting, seringlah berkomunikasi dan membahas masalah-masalah yang ada. Yang tidak kalah penting adalah agar keseluruhan PRS selalu diimbangi dengan doa ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.

c. Rujukan
“Dalam masyarakat tidak akan pernah terjadi bahwa seseorang atau suatu organisasi tertentu dapat menyelesaikan suatu masalah secara tuntas. Pada umumnya terjadi kerja sama di
antara berbagai orang dan di antara berbagai organisasi. Maka dari itu, kita sebagai Pendidik Remaja Sebaya (PRS) harus tahu persis siapa-siapa, organisasi apa saja, di mana mereka berada, yang mampu membantu kita dalam melaksanakan PRS. Suatu saat, setelah dilakukan pendidikan kepada teman bermasalah, kita akan sampai pada suatu titik bahwa seyogianya ia diantar ke tempat lain untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Inilah yang dinamakan RUJUKAN.
Macam-macam rujukan yang ada di lingkungan kita antara lain:
1. Tempat pelayanan kesehatan yang layak dikunjungi dan mampu menolong remaja menyelesaikan masalah kesehatan remaja, baik pemerintah maupun swasta
2. Nama-nama tokoh agama yang layak dimintai bantuan untuk menolong remaja perorangan ataupun kelompok dalam menyelesaikan masalah remaja
3. Nama-nama lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkecimpung dalam masalah remaja seperti PKBI, Sahabat Remaja, dan PMR
4. Nama-nama lembaga khusus yang membantu remaja menyelesaikan masalah khusus seperti BISPA dan Perawatan Ketergantungan Obat
5. Organisasi remaja/pemuda yang peduli terhadap masalahmasalah remaja
6. Kita sebaiknya memantau perkembangan kondisi teman kita yang kita sarankan ke rujukan tersebut. Sampai mereka mampu meninjau, menelaah, dan melaksanakan tindakan pemecahan permasalahan mereka sendiri secara optimal.




3.1 latar belakang
Generasi muda kelak akan menjadi penerus kehidupan untuk mewujudkan kedamaian dan ketenteraman umat manusia di muka bumi ini. Palang Merah Indonesia (PMI), melalui berbagai pelatihan khususnya bagi para remaja, merupakan salah satu lembaga yang membantu menyiapkan para remaja agar mampu mewarisi kehidupan tersebut.
Palang Merah indonesia sebagai bagian dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional berkomitmen untuk aktif berpartisipasi dalam program penanggulangan HIV dan AIDS. Komitmen ini telah diejawantahkan dalam rencana strategis PMI 2004-2009. Hingga kini hampir 50% PMI Daerah telah memiliki program dibidang HIV dan AIDS. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) adalah salah satu bentuk program yang paling banyak dilaksanakan di  daerah.

3.2 Pengembangan Potensi Diri
1. Tumbuh Kembang Remaja
Setiap makhluk tumbuh (semakin besar) dan berkembang (semakin matang), menuju kedewasaan, sejak lahir sampai mati. Selama mengalami tumbuh kembang dari anak-anak menjadi remaja, seseorang mengalami beberapa perubahan penting.
Perubahan bentuk (anatomi tubuh):
Pembesaran alat kelamin
Pertumbuhan rambut di beberapa tempat
Peningkatan kelenjar minyak dan mudah berjerawat
Suara berubah menjadi besar pada anak laki-laki. Pada anak perempuan, suara berubah menjadi lebih lembut
Pembesaran otot pada remaja laki-laki dan pembesaran pinggul serta dada bagi perempuan
Perubahan faali (fungsi tubuh):
Alat kelamin peka dan mudah terangsang. Jika terangsang alat kelamin membesar/membengkak dan keluar lendir
Keluar sperma waktu tidur (mimpi basah) pada anak lakilaki.
Bagi perempuan, mereka mengalami menstruasi pertama (yang menandakan alat reproduksi mereka sudah mulai berfungsi)
Perubahan kejiwaan:
Keingintahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, termasuk pada masalah-masalah reproduksi
Perhatian terhadap masalah seks meningkat

2. Cita Cita
Manusia hidup karena tujuan yang jelas. Untuk itu, setiap orang harus menetapkan tujuan hidup secara pasti. Salah satu yang pasti bagi remaja ialah CITA-CITA. Terutama mengenai cita-cita tentang pekerjaan di masa depan seiring tibanya tahap dewasa dalam kehidupan seseorang. Cita-cita bisa apa saja. Bisa berubah, bisa berganti. Semakin terperinci cita-cita seseorang, makin jelas dan mudah untuk mewujudkannya. Semakin matang usia seseorang, makin mendekati kedewasaan, hendaknya cita-cita yang ingin digapai semakin mantap.

3. Pengambilan Keputusan
Hidup manusia terdiri atas pilihan-pilihan. Kita harus memilih di antara pilihan tersebut. Inilah yang dinamakan KEPUTUSAN. Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogianya menggunakan pendekatan 3T: Tinjauan, Telaah, Tindakan.



     




Tinjauan : Mempelajari masalah atau persoalan ataupun kebutuhan mendesak dengan sebaik-baiknya dan kemudian menyusun daftar pilihan- pilihan yang tersedia.
Telaah : Menimbang-nimbang untung rugi tiap-tiap pilihan. Perlu dicatat, hampir tidak ada pilihan yang bebas risiko. Meski begitu, bisa dipilih mana yang paling berdaya guna (mudah dilakukan) ataupun paling berhasil guna (yang memiliki hasil paling nyata) atau risikonya paling kecil.
Tindakan: Menentukan keputusan yang akan dipilih dan siap menerima risiko Sebaiknya, tindakan ini diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam.

3-T ini adalah proses berkesinambungan. Artinya, setelah selesai  suatu tindakan diputuskan dan kemudian dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melakukan Tinjauan, Telaah, dan Tindakan berikutnya. Demikian seterusnya sampai permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan secara tuntas.

3.2 Norma Sosial Dan Perilaku Berisiko
1. Norma Sosial
Norma sosial ialah serangkaian peraturan yang disepakati bersama untuk dipelihara, dijaga, dan ditaati oleh semua anggota suatu masyarakat.
Norma bisa bersumber dari:
agama
undang-undang atau peraturan negara
adat dan kebiasaan serta kesepakatan masyarakat

Jika norma yang dilanggar juga merupakan norma tertulis yang dituangkan dalam bentuk undang-undang, pelanggarnya akan diancam hukuman oleh negara. Apabila norma yang Dilanggar juga merupakan kaidah agama, para pelaku akan terkena sanksi sesuai dengan agama masing-masing, baik sanksi di dunia maupun di akhirat kelak. Dan sanksi pemberian hukuman dari masyarakat. Sanksi tersebut umumnya berupa hukuman sosial, termasuk pengucilan.
2. Perilaku Sosial
Perilaku ialah keseluruhan tindakan manusia yang didasari atas pengetahuan (atau ketidaktahuan), sikap, dan tindakan.
Perilaku yang dikategorikan BERISIKO, apabila perilaku itu bisa berpeluang mendatangkan kerugian. Kalau tidak menimbulkan kerugian saat ini, paling tidak perilaku itu bisa mendatangkan musibah pada masa mendatang. Ini dapat menimbulkan kerugian terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Kerugian ini bisa berupa material, fisik, harga diri, rasa malu, kehilangan kesempatan, kehilangan masa depan, dan seterusnya.
Contohnya : Beberapa perilaku seksual memiliki peluang yang sangat tinggi dan bisa menimbulkan berbagai kerugian kedua belah pihak yang melakukannya. Perilaku tidak aman itu antara lain seks sebelum nikah, gonta-ganti pasangan, sanggama dubur atau mulut, dan berbagai hubungan seksual tidak normal lainnya.

3.3 SEKS DAN Gender
1. Seks
Seks atau jenis kelamin merupakan karakteristik biologis-anatomis (khususnya sistem reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan seorang laki-laki atau perempuan.
Laki-laki : memiliki penis, testis, dan memproduksi sperma.
Perempuan : punya vagina, rahim, melahirkan, dan menyusui.
Alat-alat tersebut berlaku untuk jangka waktu selamanya, di mana saja, dan secara fungsi tidak dapat dipertukarkan.

2. Gender
Secara mendasar, konsep gender berbeda dengan seks. Gender merupakan sifat yang melekat pada kaum laki-laki atau perempuan yang dikonstruksikan secara sosial ataupun kultural. Ada pula yang mengartikannya sebagai pembagian peran dan tanggung jawab baik laki-laki maupun perempuaan yang ditetapkan masyarakat ataupun budaya.


Karakteristik yang berlawanan antara laki-laki dan perempuan:
Laki-laki Perempuan
Maskulin Feminin
Rasional Emosional
Tegas Fleksibel
Agresif Pasif
Objekti f Subjektif
Kasar Lembut
Peran gender adalah peran yang muncul berdasarkan norma yang ada dalam diri dan masyarakat serta tidak berhubungan dengan jenis kelamin sehingga dapat dipertukarkan.

3. Perbedaan Seks Dan Gender
Perbedaan yang mendasar antara seks dan gender:
Seks Gender
1. Tidak bisa berubah 1. Bisa berubah
2. Tidak bisa dipertukarkan 2. Bisa dipertukarkan
3. Berlaku sepanjang masa 3. Bergantung masa
4. Berlaku di mana saja 4. Bergantung budaya masing-masing
5. Berlaku bagi siapa saja 5. Berbeda antara satu golongan
6. Ditentukan oleh Tuhan atau kodrati 6. Dibentuk dan dibuat oleh masyarakat

3.4 Kesehatan Reproduksi
1. Alat Dan Fungsi Reproduksi
Reproduksi merupakan kemampuan seseorang dalam memiliki keturunan sebagai bagian dari upaya pelestarian kehidupan manusia sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Untuk tujuan mulia itulah manusia diberi alat-alat reproduksi.




Alat Dan Fungsi Reproduksi Pada Pria








Gambar-1: Penampang melintang alat reproduksi pria

skrotum (kantong buah pelir). Sementara itu, alat reproduksi bagian dalam terdiri atas (3) sepasang buah pelir (testis), (4) saluran reproduksi (vas deferens), (5) kelenjar kelamin, dan (6) saluran kemih penis (uretra penis). Uretra penis merupakan saluran kemih sekaligus saluran ejakulasi berupa muara terusan dari saluran reproduksi (vas deferens), (7) kandung kemih (vesika urinaria), dan kandung mani (vesika seminalis).
Pertemuan muara saluran tersebut tepat pada sekitar daerah kelenjar postrat. Buah pelir (biji kemaluan) ini berfungsi menghasilkan sel kelamin pria (sperma) dan hormon testosteron. Kelenjar kelamin menghasilkan getah kelamin. Sperma dan getah
kelamin itulah yang dinamakan air mani, yang disimpan dalam kantong mani dan dipancarkan keluar melalui uretra penis (saluran kemih di penis).

Alat Dan Fungsi Reproduksi Pada Wanita







Gambar-2 : Penampang melintang alat reproduksi wanita
Alat dan fungsi reproduksi wanita juga terdiri atas bagian dalam dan luar.
Alat reproduksi  bagian luar terdiri atas (1) celah luar (vulva), (2) sepasang bibir besar (labium mayora), dan (3) bibir kecil (labium minora) yang terdapat di sebelah kanan kiri vulva. Di sebelah dalam vulva terdapat (4) kelentit (clitoris), semacam penis pada pria yang tumbuh mengecil tapi sangat peka karena penuh urat saraf. Di vulva ini bermuara dua saluran, yaitu (5) saluran kemih dan (6) liang sanggama (vagina). Di dalam vagina (tepatnya di mulut vagina) terdapat (7) selaput dara (hymen).
Sementara itu, alat reproduksi bagian dalam terdiri atas (8) sepasang indung telur (ovarium), (9) sepasang saluran reproduksi (tuba fallopi), dan (10) rahim (uterus). Di dalam ovarium terdapat gelembung folikel penghasil sel telur (ovum). Setiap bulan, salah satu (kadang lebih) ovum akan masak dan diovulasikan ke luar menuju tuba fallopi. Buah dada juga disebut alat reproduksi karena disiapkan untuk menyusui bayi yang dilahirkan. Keseluruhan alat reproduksi, termasuk buah dada, dan daerah-daerah sekitarnya sangat sensitif serta mudah terangsang. Ada yang menyebut bagian-bagian ini sebagai daerah

Proses Kehamilan Pada Wanita
Remaja putri yang telah menstruasi berarti sudah mampu bereproduksi. Pada saat sanggama, laki-laki memasukkan sperma kesaluran reproduksi wanita melalui rahim terus ke tuba fallopi. Jika dalam tuba fallopi ada ovum, sebuah spermatozoa akan bergabung dengan ovum tersebut dan terjadilah pembuahan membentuk zigot satu sel. Zigot akan berjalan ke arah rahim sambil membelah terus-menerus. Setiba di rahim kurang lebih satu minggu, ovum akan membenamkan diri ke bawah permukaan rahim bagian atas.
Selanjutnya, pembelahan diri dan pertumbuhan ovum berkelanjutan dengan terbentuknya embrio (bakal fetus/janin) yang akhirnya tumbuh menjadi fetus (janin) lengkap. Janin ini dihubungkan dengan saluran plasenta di rahim dinding atas. Janin itu akan terus tumbuh dan berkembang. Menginjak usia kandungan sekitar 9 bulan 10 hari akan lahir.



2. Pacaran Dan Sanggama
a. Pacaran
Pacaran adalah persahabatan pria dengan wanita yang didasari rasa cinta yang berkelanjutan sampai ingin menjalin hubungan suami istri.
Dari sudut kehidupan remaja, pacaran yang aman dan sehat adalah pacaran yang tidak menimbulkan kerugian saat ini dan masa depan remaja, termasuk hamil di luar nikah dan tertular penyakit. Untuk itu, pacaran paling buruk pun masih bisa ditoleransi asalkan tidak melakukan sanggama.

b. Sanggama
Sanggama adalah hubungan seksual atau kadang hanya disebut seks. Ada juga yang menyebut penetrasi atau penembusan.
Sanggama merupakan kegiatan terpuji yang hanya boleh dilakukan sepasang suami istri yang sah yang saling mencintai untuk melanjutkan keturunan. Tujuannya jelas, yakni melestarikan manusia di bumi ini. Maka dari itu, Allah memberikan kenikmatan bagi mereka yang melakukan sanggama untuk tujuan ters Senggama dilakukan dengan memasukkan penis ke dalam vagina wanita.
Proses penetrasi (penembusan) ini menjadi mudah dan dinikmati kedua pihak apabila sebelumnya para pelaku saling merangsang daerah erotis (alat reproduksi dan sekitarnya, buah dada wanita dan bagian badan lain). Tindakan ini akan membuat penis menjadi sangat tegang dan mengeluarkan cairan, sedangkan vagina menjadi membuka dan basah. Seperti dijelaskan sebelumnya, sanggama menjadi jauh lebih nikmat bila didasari atas rasa cinta di antara keduanya.
Perlu untuk diketahui, selain sanggama normal, yakni masuknya penis ke dalam vagina, ada pula sanggama tidak normal. Ini termasuk sanggama oral (penis dimasukkan ke dalam mulut) dan sanggama anal (penis dimasukkan ke dalam dubur). Kedua cara sanggama ini selain menyalahi fitrah manusia juga sangat berbahaya karena lebih mudah menularkan berbagai penyakit, khususnya penyakit menular seksual (PMS).



3. Kehamilan Dini Dan Aborsi
a. Kehamilan Dini
Kehamilan dini adalah kehamilan yang terjadi terlalu dini pada remaja. Dalam keadaan ini, mereka belum siap secara fisik, mental, dan sosial untuk mengandung serta melahirkan bayi.
Kehamilan dini secara sosial terjadi akibat perzinaan pada remaja yang belum menikah Kehamilan dini di kalangan remaja mengandung beberapa risiko negatif. Secara fisik, si ibu masih dalam taraf pertumbuhan. Perkembangan alat dan fungsi reproduksinya masih belum sempurna. Organ-organnya masih sangat muda dan belum siap benar untuk hamil, melahirkan, merawat, dan menyusui bayi. Kehamilan pada usia ini dapat menyebabkan cacat atau ketidaksempurnaan pada janin yang dikandungnya. Atau, bisa jadi bayi kurang gizi dan mudah sakit.
Kondisi kesehatan ibu muda ini juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang akan mengganggu tumbuh kembangnya sendiri. Secara psikologis, kehamilan dini menimbulkan rasa malu bagi mereka yang mengalaminya, termasuk keluarga.

b. Aborsi
Para remaja akan melakukan aborsi jika mereka takut akan terkena tekanan mental baik dari keluarga maupun lingkungan. Banyak juga yang melakukannya karena menganggap kehamilan tersebut bisa menghambat cita-cita mereka. Pada umumnya, aborsi dilakukan secara gelap (ilegal) dengan bantuan dukun, bidan, ataupun dokter. Ini karena aborsi dilarang oleh undang-undang.

4, Keluarga Berencana (KB)
KB adalah ikhtiar manusia untuk mengatur keluarga agar bahagia dan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat kelak sesuai dengan tugas dan kewajiban manusia menurut agama masing-masing. Semua usaha menuju tercapainya keluarga bahagia sejahtera sesungguhnya masuk dalam program KB. KB bermakna, semakin dini KB, itu akan makin baik. Dengan kata lain, semakin awal KB dilaksanakan, manfaat yang dirasakan semakin nyata
Teknik KB dikelompokkan sebagai berikut :
Pencegahan bersatunya sperma dengan telur
- Berpuasa (abstinence)
- Penggunaan kondom (Tunjukkan!)
- Pengeluaran sperma di luar vagina
Pencegahan pembuahan saat sperma dan telur bersatu
- Penggunaan alat KB dalam rahim (AKDR atau IUD: Tunjukkan!
Pencegahan pematangan telur pada wanita
- KB hormonal: pil KB (Tunjukkan!)
- Suntik KB
- Susuk KB.
Penutupan saluran pengeluaran sperma/telur (sterilisasi)
- Pada pria: dengan vasektomi; dilakukan dengan cara menutup saluran     reproduksi (vas deferens)
- Pada wanita: dengan tubektomi; dengan menutup saluran reproduks (tuba    falopii).

3.5 Infeksi Menular Seksual (IMS)
1. jenis Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)
Jenis-Jenis Infeksi Menular Seksual (IMS) Yang Umum Terjadi Di Indonesia,antara lain sebagai berikut ;
a. go (gonoroe) atau kencing nanah
Penyakit ini disebabkan oleh kuman gonokokus. Masa tunasnya sekitar 1-5 hari.
Tanda/Gejala:
- Mulai rasa gatal pada penis
- Keluar nanah dan akhirnya penis menjadi luka
- Pada wanita sering tanpa gejala. Jika sudah gawat, akan terjadi radang kelenjar di labia mayor.
- Apablia tertular pada bayi, penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan.
Pengobatan : Dengan menggunakan penisilin dan antibiotik lainnya, penyakit ini bisa sembuh total.



b. sifilis (raja singa)
Penyebabnya adalah Treponema pallidum. Penyakit ini masa tunasnya sekitar 2-4 minggu. Tanda/Gejala:
- Tahap 1: luka di kemaluan tapi hilang dalam beberapa hari
- Tahap 2: demam dan sakit kelenjar
- Tahap 3: (beberapa tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang, serta kerusakan saraf dan otot (jalannya seperti ayam jantan)
Pengobatan: Jika pengobatan dilakukan sedini mungkin menggunakan penisilin dan antibiotik lainnya, penderita dapat sembuh total. Namun apabila terlambat, penyakit ini tidak bisa diobati.

c. ulkus molle
Penyakit ini disebabkan kuman hemofilus. Gejalanya biasanya terjadi banyak benjolan merah dan sakit di sekitar kemaluan.

d. limfogranuloma venereum
Penyebabnya adalah virus. Gejalanya berupa benjolan kecil di sekitar kemaluan, mudah pecah, dan mudah menyebar ke mana-mana.

e. herpes genitalis
Penyakit ini disebabkan virus Herpes, berupa gelembung berair di sekitar kemaluan. Virus ini mudah ditulari penyakit lain yang bisa membahayakan.

f. kondiloma akuminata
Penyebabnya adalah virus. Penyakit ini menimbulkan banyak kutil di sekitar kemaluan.

g. kandidiasis genetalis
Penyebabnya adalah jamur Candida albicans pada alat kelamin.



h. trikomoniasis
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menyerang saluran kemih.

2. Cara Mencegah Diri Dari Infeksi Menular Seksual (IMS)
Bagi sebagian besar remaja yang belum menikah, hanya ada satu cara: MENGHINDARI SANGGAMA. Dimulai dengan menjauhkan diri dari suasana dan tindakan yang menjurus ke arah terjadinya hubungan seksual yang tidak sah. Meski tidak terjadi sanggama secara penuh, asal cairan kelamin yang tertular IMS dari salah satu pihak berpindah ke pihak lain, penularan IMS bisa terjadi. Maka dari itu, janganlah sekali-kali melakukan zina. Jika sudah menikah, berlakulah SETIA. Lakukanlah seks hanya dengan pasangan yang sah.


3.6 HIV Dan AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus (jasad sub-renik) yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).










Gambar Virus HIV
Sasaran penyerangan HIV adalah sistem kekebalan tubuh, terutama sel-sel limfosit T4. atau disebut juga CD4-T. Selama terinfeksi, limfosit menjadi media pengembangbiakan virus. Jika sel-sel limfosit T4 mati, virus akan dengan bebas menyerang selsel limfosit T4 lainnya yang masih sehat.
Akibatnya, daya tahan tubuh akan semakin menurun. Akhirnya, sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh. Ini akan membuat kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut infeksi oportunistis/infeksi mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh penderita. Bahkan, kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba bisa menjadi ganas. Kuman itu bisa berupa virus lain, bakteri, mikroba, jamur, ataupun mikroorganisme patogen lainnya. Jika sudah begitu, penderita bisa saja meninggal karena TBC, diare, kanker kulit, infeksi jamur, dll.

1. Penularan HIV dan AIDS
a. Penularan lewat sanggama
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi adalah melalui hubungan seksual. Di sini HIV dipindahkan melalui cairan sperma atau cairan vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah sebabnya pelaku sanggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung lebih mudah menimbulkan luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.

b. Penularan lewat transfusi darah
Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV, virus itu akan menyebar ke orang lain melalui darah. Ini akan membuat orang tersebut terinfeksi HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini terjadi hampir 100%.

c. Penularan lewat jarum suntik
Model penularan lain secara teoretis dapat terjadi melalui akupunktur (penggunaan tusuk jarum), tato, dan tindik. Penularan ini juga terjadi pada penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril yang sering dipakai para pengguna narkoba dan juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
d. Penularan lewat kehamilan
melalui plasenta. Risiko penularan ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20%-40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau sang ibu sudah mencapai stadium kesakitan AIDS (full
2. Bagaimana HIV Tidak Ditularkan
Dari penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui apa saja yang membuat HIV bisa tertular. Berikut ini adalah beberapa kegiatan bersama penderita tapi tidak berpotensi tertular virus tersebut.
1. Berjabat tangan dengan para penderita AIDS
2. Memberikan P3K dengan prosedur yang benar
3. Bermain bersama dengan pengidap HIV
4. Berciuman tanpa kontak cairan mulut atau darah dari luka
5. Tidur bersama penderita AIDS
6. Digigit nyamuk atau serangga
7. Bertukar pakaian atau barang lain milik pengidap HIV
8. Berak atau kencing di WC umum
9. Berenang bersama dengan para penderita AIDS
10. Anak yang digendong oleh pengidap AIDS
11. Naik bus yang penuh sesak dengan para penderita AIDS
12. Percikan ludah, batuk, atau bersin dari penderita AIDS
13. Merawat pengidap AIDS sesuai dengan prosedur
14. Makan dan minum bersama dengan pengidap AIDS

3. Kebijakan PMI bidang HIV/AIDS
Pada saat Musyawarah Nasional XVIII PMI yang dilaksanakan Akhir tahun 2004 telah menyusun Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009, yang merupakan pengejawantahan kebijakan konseptual atas kesamaan persepsi, gerak dan langkah PMI untuk perubahan dan kemajuan positif dimasa mendatang. Dengan hasil antara lain, Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial  dengan ruang lingkup kebijakan Bidang Penanganan HIV/ AIDS.
1. Melakukan advokasi program PMI di bidang HIV/AIDS dan Napza untuk internal PMI dan juga untuk eksternal PMI
2. Mendukung kampanye nasional dan internasional terhadap anti stigma dan diskriminasi
3. Mempromosikan tiga (3) pilar pendekatan (pencegahan, anti stigma dan diskriminasi, perawatan dan dukungan) dalam program HIV/ AIDS PMI

3.7 Masalah Kesehatan Lain
1. HEPATITIS-B
Hepatitis-B merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus yang memiliki karakter mirip dengan HIV penyebab AIDS. Penyakit ini juga sebagai peradangan hati yang berbahaya dan dapat berkembang menjadi penyakit kronis serta menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker hati dan sirosis (matinya sel-sel hati).
Awalnya, penyakit ini menunjukkan gejala ringan serupa flu: tubuh lemas, cepat lelah, demam, sampai pada gejala berat seperti muntah-muntah, demam sangat tinggi, dan kemudian warna kulit menjadi kekuning-kuningan.

Proses Penularan HEPATITIS-B
Penularan virus hepatitis-B terjadi sama persis dengan penularan HIV, yakni berupa penularan langsung melalui darah atau produk-produk darah yang meliputi:
a) Sanggama
b) Transfusi darah dan penggunaan alat kedokteran yang kurang bersih
c) Dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya Yang patut diwaspadai adalah kegemaran penggunaan jarum suntik di kalangan masyarakat Indonesia.

2. TUBERKULOSIS (TBC)
TBC merupakan penyakit menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan lewat dahak yang menyebar ke udara. TBC dapat menyerang setiap orang. Namun, penyakit ini paling sering menghinggapi orang yang berusia 15-35 tahun–khususnya yang bertubuh lemah, kurang gizi, atau tinggal dengan penderita TBC.
TBC paling banyak menyerang paru-paru (saluran pernapasan). Namun, TBC juga bisa menjangkiti alat tubuh yang lain. Pada anak, TBC dapat menyebabkan peradangan selaput otak dan gangguan kulit.

Tanda Dan Gelaja Seseorang Pengidap TBC
Seseorang pengidap TBC menunjukkan tanda dan gejala sebagai
berikut.
1. Batuk lebih dari empat minggu, meski sudah minum obat biasa
2. Batuk menahun dan berlendir (pada stadium lanjut berdarah)
3. Panas ringan pada sore hari dan malamnya berkeringat
4. Terasa nyeri pada dada dan punggung atas
5. Menjadi kurus
6. Kulit pucat
7. Suara menjadi parau/serak
8. Dalam stadium lanjut, berbagai infeksi dapat disebabkan oleh kuman TBC–termasuk infeksi  kulit, selaput paru, otak.

3.8 NAPZA
Kepanjangan NARKOBA adalah NARKOTIK, ALKOHOL, dan OBAT TERLARANG. Sementara itu, NAPZA adalah NARKOTIK, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA. Jika bahan/zat ini masuk ke dalam tubuh manusia, otak (susunan saraf ) akan terganggu dan menimbulkan ketergantungan.

Jenis-jenis narkoba
1. Alkohol
Cara penggunaan, efek, dan hal lain :
Jumlah sedikit yang diminum membuat rileks
Jumlah banyak membuat mabuk, berlangsung beberapa jam
Mempersulit konsentrasi dan memperlambat reaksi tubuh
\Jumlah besar dapat menimbulkan kematian
Kerusakan pada jantung, hati, lambung, dan otak
Dapat menyebabkan adiksi/ketagihan dan sulit berhenti menggunakan
Dilarang menjual minuman keras tanpa izin; hanya orang dewasa (lebih dari 18 tahun yang boleh membeli dan minum di kedai minuman)
Kebanyakan orang tidak melihat alkohol sebagai obat

2. Obat Penenang: Nitrazepam, Diazepam, Luminal
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan sebagai pil
Efek berlangsung beberapa jam
Menjadikan rileks
Jumlah banyak dapat mematikan, terutama jika diminum bersama alkohol
Dapat membuat lebih cemas
Sulit lepas jika diminum untuk jangka waktu lama
Setiap orang boleh menggunakannya, tapi harus dengan resep dokter

3. Opiat : Codein, Morfin, Heroin/Putau
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Pemakaian dengan ditelan, diisap, disuntikan
Jumlah kecil membuat rileks, jumlah banyak membuat tidur
Menghentikan nyeri
Berlangsung beberapa jam, membuat konsentrasi dan reaksi tubuh sulit
Dapat mematikan terutama jika disuntikan atau diminum bersama alkohol
Kerusakan pada pembuluh darah balik dan kulit jika disuntikan
Mudah kecanduan dan sulit melepaskannya
Dilarang memiliki dan mengonsumsi kecuali dengan resep dokter
Codein dan morfin digunakan secara legal untuk medis
Heroin atau putau tidak digunakan untuk tindakan medis secara legal
Orang akan berpikir tentang heroin/putau jika mereka berbicara mengenai orang yang menyalahgunakan dan kecanduan obat

4. Ganja
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap sendiri/dengan rokok
Membuat warna dan suaran lebih semarak dan keras
Berlangsung setengah hingga beberapa jam
Membuat konsentrasi dan reaksi tubuh terganggu
Kemungkinan terjadi kerusakan paru-paru
Dilarang memiliki dan menjual ganja


5. Lisergic Asid Diethylamide (LSD)
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan sebagai pil, kadang-kadang sebagai cairan
Efek sangat tergantung pada situasi dan suasana hati
Berlangsung 6-12 jam
Membuat konsentrasi dan reaksi tubuh sulit
Bisa membuat “kacau” yang berlangsung beberapa hari
Dilarang menjual dan memilikinya

6. Rokok
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap, yang biasa merokok merasa rileks dan gembira
Dapat menunda rasa lapar
Berlangsung 10-30 menit
Mempengaruhi banyak bagian tubuh
Mempercepat denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah
Bisa merusak paru-paru dan bagian tubuh lain
Menyebabkan kanker
Tubuh tergantung pada nikotin
Tidak ada larangan hukum merokok bagi semua umur

7. Amfetamin
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan (pil), dihirup (bubuk), dan kadang disuntikkan
Membuat orang lebih terjaga dan bersemangat
Berlangsung beberapa jam
Membantu konsentrasi untuk sementara
Sesudahnya merasa letih
Jumlah banyak dapat mematikan karena gagal jantung
Dilarang memiliki dan menggunakannya

8. Met-Amfetamin (Shabu-Shabu)
Cara penggunaan, efek , dan hal lain:
Dipanaskan di atas kertas aluminium/dalam botol/bong
Uapnya diisap
Efeknya sama dengan amfetamin

9. Kokain
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Dihirup sebagai bubuk
Dapat juga dicampur amfetamin untuk meracik ekstasi
Menyebabkan si pemakai sangat gembira, lepas kendali termasuk dorongan seksual
Sering dipakai untuk pesta seks

10. GLUE: Lem Aibon, Pembersih Kuku Aceton, Bensin
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Uapnya dihirup melalaui hidung dan mulut
Berlangsung cepat
Cepat memabukkan
Beberapa bahan/aerosol dapat mematikan
Banyak disalahgunakan anak jalanan










3.9 Pendidikan Remaja Sebaya (Prs)
a. Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat terkecil di mana seorang remaja hidup. Dibandingkan dengan masyarakat lain, khususnya masyarakat sekolah dan kelompok bermain, dalam keadaan normal remaja tinggal paling lama dalam keluarga. Maka dari itu, keberhasilan remaja dalam belajar dan mempersiapkan masa depan sangat bergantung pada keterdekatan remaja tersebut dengan keluarga.
Rasa cinta kepada keluarga (bagaimanapun keadaan keluarga kita masing-masing) menjadi perekat bagi tumbuhnya rasa tanggung jawab, kematangan, dan kedewasaan seseorang. Rasa cinta di antara anggota keluarga ditunjukkan dengan adanya rasa saling percaya, saling menghargai, saling bersikap jujur, dan saling terbuka di antara anggota keluarga. Rasa cinta juga dicerminkan pada cara-cara berkomunikasi antar-anggota keluarga.

b. Teman Sebaya
Teman sebaya adalah teman yang amat akrab dengan kita karena jenis kelamin yang sama, usia berdekatan, rumah bersebelahan, bersekolah di tempat yang sama, seminat, dan seterusnya. Dengan demikian, di antara teman sebaya hamper tidak ada rahasia lagi. Teman sebaya menjadi teman senasib sepenanggungan. Karena keterdekatannya, teman sebaya bisa saling mempengaruhi sesuatu menuju kebaikan. Sebaliknya, kesetiakawanan di antara teman sebaya bisa pula saling menjerumuskan ke dalam hal-hal yang berisiko merugikan.
Tantangan bagi setiap remaja:
1) Mencari dan mendapatkan teman sebaya yang bisa saling mengajak pada kebaikan dan bukannya mengajak pada halhal yang kurang baik
2) Menjadi contoh bagi teman sebaya lain, baik dalam sikap maupun kepribadian
3) Menempatkan diri sebagai teman sebaya teman-teman di lingkungan sekolah atau lingkungan bermain, yang dipercaya akan dapat membantu memecahkan segala macam persoalan tanpa diminta. Juga, dalam keluarga masingmasing.



Karena PRS dikemas dalam bentuk komunikasi tidak resmi antarteman sebaya, tidak ada cara baku untuk melaksanakannya.Tempatnya bisa di mana saja. Waktunya bisa kapan saja. Bisa satu kali, bisa berkali-kali pertemuan. Suasananya bisa apa saja. Yang paling penting adalah menciptakan suasana saling percaya. Usahakan agar kerahasiaan teman tetap saling dijaga. Seyogianya PRS dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut.
Tahap Penerimaan
Pada tahap ini yang penting adalah mendengarkan keluhan atau masalah yang dialami teman. Tunjukkan rasa tertarik Anda. Bantu ia mengungkapkan keseluruhan masalah yang dideritanya. Jangan beri nasihat apa pun pada tahap ini. Dengan menceritakan permasalahan kepada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah menyelesaikan 50% dari permasalahan yang mengganjalnya. Beberapa teman yang berperilaku berisiko kadang tidak mengerti sama sekali risikonya.
 Menghadapi teman yang demikian, diperlukan pertanyaan-pertanyaan pancingan agar sedikit demi sedikit ia memahami risiko yang sedang ia hadapi. Ingat, jangan beri nasihat dalam tahap ini.

Tahap Pemasukan Ide
Di tahap ini, pelan-pelan masukkan ide Anda ke dalam benak dan hati teman Anda. Usahakan untuk tidak tergesa- gesa dan jangan \memasukkan banyak ide secara sekaligus. Sebaiknya, berikan sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan. Juga, diharapkan agar pemasukan ide jangan dikemas dalam suasana “menggurui atau “mendikte”. Kalau bisa, usahakan agar dibuat suasana sedemikian rupa sehingga seakan-akan ide itu bukan datang dari Anda, melainkan dari teman Anda sendiri. Dengan kata lain, pada tahap ini Anda membimbing teman Anda untuk siap menolong diri sendiri.

Tahap Pemeliharaan
Ide yang sudah dimasukkan harus dipelihara. Ini karena pembentukan atau perubahan perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, dibutuhkan upaya
terus-menerus dan berulang-ulang guna mengajak teman menuju ke arah dan cita-cita yang telah disepakati bersama.
Usahakan agar tahap pemeliharaan ini ”disamarkan” dalam bentuk silaturahmi biasa. Dengan demikian, tidak kelihatan bahwa Anda memaksakan keinginan Anda untuk diikuti teman Anda. Yang penting, seringlah berkomunikasi dan membahas masalah-masalah yang ada. Yang tidak kalah penting adalah agar keseluruhan PRS selalu diimbangi dengan doa ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.

c. Rujukan
“Dalam masyarakat tidak akan pernah terjadi bahwa seseorang atau suatu organisasi tertentu dapat menyelesaikan suatu masalah secara tuntas. Pada umumnya terjadi kerja sama di
antara berbagai orang dan di antara berbagai organisasi. Maka dari itu, kita sebagai Pendidik Remaja Sebaya (PRS) harus tahu persis siapa-siapa, organisasi apa saja, di mana mereka berada, yang mampu membantu kita dalam melaksanakan PRS. Suatu saat, setelah dilakukan pendidikan kepada teman bermasalah, kita akan sampai pada suatu titik bahwa seyogianya ia diantar ke tempat lain untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Inilah yang dinamakan RUJUKAN.
Macam-macam rujukan yang ada di lingkungan kita antara lain:
1. Tempat pelayanan kesehatan yang layak dikunjungi dan mampu menolong remaja menyelesaikan masalah kesehatan remaja, baik pemerintah maupun swasta
2. Nama-nama tokoh agama yang layak dimintai bantuan untuk menolong remaja perorangan ataupun kelompok dalam menyelesaikan masalah remaja
3. Nama-nama lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkecimpung dalam masalah remaja seperti PKBI, Sahabat Remaja, dan PMR
4. Nama-nama lembaga khusus yang membantu remaja menyelesaikan masalah khusus seperti BISPA dan Perawatan Ketergantungan Obat
5. Organisasi remaja/pemuda yang peduli terhadap masalahmasalah remaja
6. Kita sebaiknya memantau perkembangan kondisi teman kita yang kita sarankan ke rujukan tersebut. Sampai mereka mampu meninjau, menelaah, dan melaksanakan tindakan pemecahan permasalahan mereka sendiri secara optimal.



Komentar

Postingan Populer